Jumat, 17 Juni 2011

Sekilas Tentang Ban

pasti kalian tahu benda berbentuk bulat hitam yang biasa digunakan pada kendaraan untuk menapak pada aspal. Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.
Sejarah ban

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.[1]
Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.
Jenis-jenis Ban
Ban Bias

Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Radial

Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.
Ban Tubeless

Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Pada ban tubeless bagian dalam dari ban tersebut dilapisi oleh compoun yang disebut inner liner. Lapisan ini terbuat dari karet kedap udara yang dapat menahan tekanan angin di dalam ban. Ban tubeless in diciptakan sekitar tahun 1990.

Bagian-bagian ban
  • Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern. Pola ini berfungsi mengalirkan air kebagian samping ban saat jalan basah, sehingga ban tetap dapat mencngkram aspal walau jalan basah.
  • Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan di antara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
  • Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
  • Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek.


Kode ban
Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut:[7] " 205 / 55 /ZR16 "
Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:


Kode kecepatan ban
205 : Lebar telapak ban (mm)
55: aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
ZR: kode limit kecepatan
16: diameter velg ( inch )
Kode Kecepatan (Km/Jam)
P150
Q160
R170
S180
T190
H210
V240
W270
Y>300

Indeks Beban
Kode Beban Maksimum (Kg)
62265
63272
64280
66300
68315
70335
73365
75387
80-89450-580
90-100600-800

TWI (tread wear indication)
Apakah kamu pernah merasakan ban begitu licin dan slip.apabila ya itu menandakan ban harus cepat di ganti.pada ban terdapat bagian yang di sebut patern atau kembangan.saat kembagan terlihat sudah tipis maka ban harus diganti. Tapi, apa indikator yang dapat dijadikan acuan kapan kita harus mengganti ban? Pada setiap ban selalu dilengkapi dengan TWI singkatan dari tread wear indication. Twi inilah yang menjadi acuan kapan seseorang harus mengganti ban kendaraannya. Cara melihat TWI yaitu dengan melihat gambar segitiga pada dinding ban. Lalu tarik garis lurus ke arah kembangan ban dan kau akan menemukan ada bagian yang seperti mengganjal pada alur ban. Itulah TWI. Untuk menentukan ban masih layak pakai atau tidak caranya adalah. Pertama yang harus diperhatikan adalah kedalaman alur di setiap telapak ban. Seandainya kedalaman alurnya kurang dari 1,6 milimeter dari permukaan atas baris TWI, itu tandanya ban kendaraan sudah harus diganti. Selain itu ban yang kempes akan membahayakan keamanan pengendara, karena bisa menyebabkan kehilangan kontrol serta mengakibatkan kecelakaan fatal. Menjaga tekanan udara ban bukan hanya untuk keamanan berkendaraan saja, tetapi juga membuat kendaraan lebih bersahabat dengan alam karena mengurangi biaya dan konsumsi bahan bakar. Kendaraan dengan ban yang kempes menyebabkan mesin harus bekerja keras, sehingga semakin besar pula gas buangan yang dihasilkan.

Kerusakan Ban

Shock CBU


Ban yang mengalami rusak Shock CBU adalah peristiwa terputusnya benang - benang konstruksi ban pada posisi samping ban yang disebabkan oleh terbenturnya ban dengan keras. Shock CBU paling potensial terjadi akibat jalan yang rusak, cara mengemudi yang kasar dan ceroboh.
sumber: wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar