Rabu, 29 Juni 2011

Ngintip teknologi pada ban

karet bulat hitam yang menjadi penopang sebuah kendaraan untuk berjalan, ternyata bukan sekedar karet biasa. karet yang kita lebih kenal dengan namaban ini memiliki teknologi yang sangat hebat dan luar biasa. teknologi teknologi ini membuat ban bukan hanya sekedar penopang pada kendaraan namun juga menjadi alat untuk menghemat bahan bakar, bahkan menjadi sebuah farfum. mari kita lirik sedikit dari teknologi ban ini.

Ban dengan asap warna-warni.

pernahkah kalian melihat drifting? saat melakukan drifting ban yang digunakan akan mengeluarkan asap berwarna putih. keren bukan? gimana kalo bannya menghasilkan asap yang berwarna-warni? pasti lebih keren.
itu adalah salah satu sebab pabrikan ban dalam negri multistrada menanamkan teknologi ban warna-warni dalam ban produksinya yaitu pada ban jenis UHP(ultra igh performence). pada tahun 2009 secara resmi multistrada memperkenalkan teknologi ban ini, dengan 3 pilihan warna yaitu merah, kuning dan ungu.

Ban beraroma
Tahu ngga jaman sekarang ban bukan hanya berbau seperti karet yang baunya sama sekali ngga enak. beberapa produsen ban mulai mengembangkan teknologi baru yang membuat ban mampu mengeluarkan aroma yang harum. seperti pada Desember 2006 di Amerika diperkenalkan ban yang mampu menghasilkan aroma seperti lavender, orange, dan jasmine menggantikan aroma karet yang khas.

ban Run flat tyre
Pernah liatkan di film-film ada ban yang ga kempes setelah ditembak polisi? ini dia nama bannya, ban run flat tyre. ban ini memiliki teknologi yang membuatnya mampu tetap berjalan walau dalamtelah kehilangan tekanan udara akibat dari bocor. ya tapi jangan harap bisa jalaninnya dengan kecepatan maksimal dan dalam waktu yang lama.  karena sebagian besar ban tipe ini hanya bisa dijalankan  pada kecepatan rata-rata sampai 80km/jam dengan jarak sekitar 80-100km.
Ada beberapa teknologi RFT yang diaplikasikan oleh para pabrikan. Untuk merek Bridgestone, terdapat tambahan karet tebal pada dinding dalam ban. Dinding tambahan inilah yang menahan ban agar tetap dapat dikemudikan.

Sementara pada produk Michelin, terdapat semacam penopang karet yang menempel pada pelek, sehingga saat ban kempis, bagian ini akan menahan agar ban tidak melipat. Bagian luar pelek pun terdapat penahan agar karet ban tidak keluar dari pelek.

Ban ramah lingkungan.
Ban ini memiliki teknologi yang membuat rolling resistance atau hambatan gulir yang dihasilkan dari gesekan saat ban berputar dengan badan jalan atau aspal. dari ban sangat rendah sehingga konsumsi bbm pada mesin menjadi lebih irit dan pengeluaran emisi menjadi lebih rendah dan ramah lingkungan. pabrikan bridgestone menanamkan coumpound Ecopia yang diclaimnya ramah lingkungan. coumpoun ini adalah struktur mikro dari polimer yang dikontrol teknologi nano-pro saat melakukan fusi dengan carbon hingga bisa menekan energi yang hilang saat ban berputar jadi teknologi ini bisa menguangi rolling resistance.

Sementara Michelin mempunyai Green Power Compound yang merupakan gabungan dari Wet Grip Elastomer, Long Lasting Elastomer, dan Silika.

Nah, komponen terakhir saat bersatu dengan karet akan membatasi panas yang muncul saat ban menerima beban atau bergesekan dengan aspal. Sehingga ban akan bergulir lebih lancar atau cepat.tak ketinggalan PT gajah tunggalpun ikut mengeluarkan lini Champiro Eco pada 2010. dengan memanfaatkan teknologi Nanotek Silica untuk membuat bobot ban lebih ringan sehingga membuat kerja merin lebih ringan pula selain itu, teknologi ini dibalut coumpound khusus dari GT radial yang mengkompromikan daya cengkram, keheningan dan gesekan yang sangat rendah pada batas optimal. memberikan efek yang membuatkonsumsi bahan bakar dan gas buang dapat ditekan semakin rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar